دورية أكاديمية

Rituximab: Apakah Efektif dalam Tata Laksana Sindrom Nefrotik?

التفاصيل البيبلوغرافية
العنوان: Rituximab: Apakah Efektif dalam Tata Laksana Sindrom Nefrotik?
المؤلفون: Pardede, Sudung O., Bonardo, Dimas K.
المصدر: SARI PEDIATRI; Vol 13, No 4 (2011); 285-92 ; 2338-5030 ; 0854-7823 ; 10.14238/sp13.4.2011
بيانات النشر: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)
سنة النشر: 2016
المجموعة: Sari Pediatri (E-Journal)
مصطلحات موضوعية: rituximab, sindrom nefrotik dependen steroid, sindrom nefrotik resisten steroid
الوصف: Sebagian besar pasien sindrom nefrotik memberikan respons yang baik dengan steroid, tetapi terdapat pasien yang tidak responsif dengan steroid dan sulit mengalami remisi, disebut sindrom nefrotik refrakter. Berbagai regimen obat telah diberikan untuk menghindari atau mengurangi efek samping steroid, seperti siklofosfamid, klorambusil, siklosporin, vinkristin, mikofenolat mofetil, dan takrolimus dengan hasil yang bervariasi dan berbagai efek samping. Rituximab adalah antibodi monoklonal anti-CD20 yang menginduksi aktivitas imunologis yang dimediasi oleh komplemen dan mencetuskan aktivitas selular tergantung antibodi (antibody-dependent). Rituximab telah diberikan untuk mengobati sindrom nefrotik refrakter, dan pada sindrom nefrotik relaps sering, terjadi remisi dan tidak timbul relaps. Penelitian multisenter untuk sindrom nefrotik dependen steroid dan resisten steroid, memperlihatkan terjadi remisi pada sebagian besar pasien. Pemberian rituximab pada sindrom nefrotik dengan gambaran patologi anatomi kelainan minimal, nefropati membranosa, dan glomerulosklerosis fokal segmental menyebabkan remisi pada sebagian besar pasien. Keberhasilan rituximab dalam tata laksana sindrom nefrotik idiopatik merupakan bukti terdapatnya peran limfosit B dalam patogenesis sindrom nefrotik. Dosis yang sering digunakan 375 mg/m2LPB secara intravena diberikan 4 dosis dengan interval satu minggu atau dosis 750 mg/m2LPB diberikan dua dosis selang waktu dua minggu. Rituximab dapat mengurangi aktivitas penyakit dan memperbaiki sensitivitas terhadap obat imunsupresan. Efek samping yang sering terjadi berupa reaksi akut seperti demam, nyeri abdomen, diare, muntah, ruam kulit, bronkospasme, takikadia, dan hipertensi. Rituximab memberikan hasil yang baik dalam tata laksana sindrom nefrotik refrakter, namun diperlukan uji klinik dengan jumlah sampel yang cukup untuk menilai efikasi dan keamanan obat
نوع الوثيقة: article in journal/newspaper
وصف الملف: application/pdf
اللغة: Indonesian
العلاقة: https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/443/374Test; https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/443Test
DOI: 10.14238/sp13.4.2011.285-92
الإتاحة: https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.285-92Test
https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011Test
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/443Test
حقوق: ##submission.copyrightStatement## ; http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0Test
رقم الانضمام: edsbas.6B777596
قاعدة البيانات: BASE